Rabu, 08 Oktober 2014

hadis hasan



Hadis hasan

Hadis hasan
1. Pengertian dan Kriteria Hadis ¦asan .
¦asan  menurut bahasa berarti sesuatu yang disenangi dan dicondongi oleh nafsu. Sedangkan Hadis ¥asan  menurut istilah ulama berbeda pendapat diantaranya Ibnu ¦ajar mendefenisikannya :“Khabar a¥±d yang dinukilkan melalui perawi yang adil, sempurna ingatannya, bersambung sanadnya dengan tanpa ber’illat dan sy±dz disebut Hadis sahih , namun hal kekuatan ingatannya kurang kokoh (sempurna) disebut ¥asan  li dz±tih.[1]
Adapun kriterianya Hadis ¥asan  menurut Alw³ M±liki al-¦asan³ adalah : bersambung sanadnya, perawinya ‘adil (a’d±lah ar-r±w³), perawinya «h±bi¯h, terbebas dari sy±©,  terbebas dari ‘illat.[2]
2. Macam-Macam Hadis ¦asan , Hukum dan Status Kehujahannya.
            Hadis ¥asan  ini juga terbagi kepada dua bagian yaitu: Hadis ¥asan  li dz±tih yakni Satu Hadis yang sanadnya bersambung dari permulaan hingga akhir, diceritakan oleh orang-orang ‘adil tetapi ada yang kurang «h±bi¯h, serta tidak ada syudz­dz dan ‘illat..
Hadis ¥asan  li gairih  adalah Hadis dhai’f apabila jalan datangnya berbilang (lebih dari satu), dan sebab kedhaifannya bukan karena perawinya fasik atau pendusta.[3]
Sementara hadis ¥asan  bila dilihat dari status Hukum dan kehujahannya maka sebagaimana Hadis sahih , meskipun derajatnya berada di bawah status hadis sahih, adalah hadis yang dapat dijadikan hujah dalam penetapan hukum atau dalam beramal. Para ulama Hadis, ulama ushul fiqh, dan fuqaha sependapat tentang kehujahannya.



[1] Munzier Suparta dan Utang Ranuwijaya, Ilmu Hadis, h. 117, h., h. 119-120.
[2] Mu¥ammad ‘Alw³ al-M±liki al-¦asan³, al-Minh±l al-La¯³f, h.69.
[3] Ma¥m­d at-°a¥¥±n, Tais³r Mu¡¯al±¥ al-¦ad³£, h. 51


Tidak ada komentar:

Posting Komentar