Kamis, 16 Oktober 2014

kesimpulan / artikel hadits shahih hasan dan dhaif



1. Hadis Shahih
Hadis shahih ialah hadis yang sanadnya bersambungan melalui periwayatan orang yang adil lagi dhabit dari orang yang adil lagi dhabit pula, sampai ujungnya, tidak syaz dan tidak mu’allal (terkena illat).

Syarat-syarat hadis shahih antara lain: a. Muttashil sanadnya b.Perawi-perawinya adil c.Perawi-perawinya dhabit d.yang diriwayatkan tidak syaz e.yang diriwayatkan terhindar dari illat qadihah(illat yang mencacatkannya).

Hadis shahih terbagi atas dua:
1.shahih lidzatihi
2.shahih li ghairihi

Tidak terdapat perbedaan ulama tentang kehujjahannya terutama dalam masalah penentuan hukum sesuatu.

Kitab-kitab yang memuat hadis shahih, antara lain:
1)      Shahih bukhari                  7)  Shahih Ibn Khuzaimah
2)      Shahih muslim                   8)  Sunan Abu Daud
3)      Mustadrak al-Hakim         9)  Sunan at-Tirmidzi
4)      Shahih Ibn Hibban            10)  Sunan an-Nasa’i
5)      Shahih Ibn Khuzaimah     11)  Sunan  Ibn Majah
6)      Sunan Abu Daud

2. Hadis Hasan
Hadis Hadis  hasan  ialah hadis yang sanadnya bersambung, oleh penukil yang adil namun kurang ke-dhabit-annya (tidak terlalu kuat ingatannya)  serta terhindar dari Syaz dan illat.

Kriteria hadis hasan :
1)      Sanad hadis harus bersambung.
2)      Perawinya adil
3)      Perawinya mempunyai sifat dhabit, namun kualitasnya lebih rendah (kurang) dari yang dimiliki oleh perawi hadis shahih
4)      Hadis yang diriwayatkan tersebut tidak syaz
5)   Hadis yang diriwayatkan terhindar dari illat yang merusak (qadihah)

a.       Hadis hasan dibagi menjadi dua yaitu:

a.       hasan li dzatihi
b.      hasan li ghairi


b.      Hadis hasan sebagaimana kedudukan hadis shahih, meskipun derajatnya dibawah hadis shahih, adalah dapat dijadikan sebagai hujjah dalam penetapan hukum maupun dalam beramal

c.       Kitab-kitab Yang Memuat Hadis Hasan
a.       Sunan at-Tirmidzy
b.      Sunan Abu Daud
c.       Sunan ad-Dar Quthny

3. Hadis Dhaif
a.   Hadis dhaif adalah “hadis yang didalamnya tidak didapati syarat hadis shahih dan tidak pula didapati syarat hadis hasan
b.  ditinjau dari segi sebab-sebab kedhaifannya, maka dapat dibagi kepada dua bahagian:

1.      Dhaif disebabkan karena tidak memenuhi syarat bersambungnya sanad, yang tergolong didalamnya antara lain:
a.       Mu’allaq
b.      Mursal
c.       Munqathi'
d.      Mu'dhal
e.       Mudallas


2.      Dhaif karena terdapat cacat pada perawinya, yang tergolong didalamnya antara lain:
a.       Maudhu'                      g. Mudhtharab
b.      Munkar                        h. Mudarraj
c.       Majhul                         i.  mu'allal
d.      Matruk                         j.  Musalsal
e.       Mubham                      k. Mukhtalith
f.       Syadz                          l.  mudha'af

c. Terjadi perbedaan pendapat diantara para ulama mengenai pengamalan hadis dhaif, mengenai hal ini ada tiga pendapat:

1)      Hadis dhaif tidak bisa diamalkan secara mutlak, baik mengenai fadhail a’mal maupun ahkam.
2)      Hadis dhaif bisa digunakan secara mutlak, hadis dhaif lebih kuat dari ra’yu perorangan
3)      Sebagian ulama berpendapat bahwa Hadis dhaif bisa digunakan dalam masalah fadhail mawa’iz atau yang sejenis bila memenuhi beberapa syarat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar