1. Hadis Shahih
Hadis shahih ialah hadis yang
sanadnya bersambungan melalui periwayatan orang yang adil lagi dhabit dari
orang yang adil lagi dhabit pula, sampai ujungnya, tidak syaz dan tidak
mu’allal (terkena illat).
Syarat-syarat hadis shahih antara
lain: a. Muttashil sanadnya b.Perawi-perawinya adil c.Perawi-perawinya dhabit
d.yang diriwayatkan tidak syaz e.yang diriwayatkan terhindar dari illat
qadihah(illat yang mencacatkannya).
Hadis shahih terbagi atas dua:
1.shahih lidzatihi
2.shahih li ghairihi
Tidak terdapat perbedaan ulama
tentang kehujjahannya terutama dalam masalah penentuan hukum sesuatu.
Kitab-kitab yang memuat hadis
shahih, antara lain:
1)
Shahih
bukhari
7) Shahih Ibn Khuzaimah
2)
Shahih
muslim
8) Sunan Abu Daud
3)
Mustadrak
al-Hakim 9) Sunan
at-Tirmidzi
4)
Shahih Ibn
Hibban
10) Sunan an-Nasa’i
5)
Shahih Ibn Khuzaimah
11) Sunan Ibn Majah
6)
Sunan Abu Daud
2. Hadis Hasan
Hadis Hadis hasan ialah
hadis yang sanadnya bersambung, oleh penukil yang adil namun kurang
ke-dhabit-annya (tidak terlalu kuat ingatannya) serta terhindar dari Syaz
dan illat.
Kriteria hadis hasan :
1)
Sanad hadis harus bersambung.
2)
Perawinya adil
3)
Perawinya mempunyai sifat dhabit,
namun kualitasnya lebih rendah (kurang) dari yang dimiliki oleh perawi hadis
shahih
4)
Hadis yang diriwayatkan tersebut
tidak syaz
5) Hadis yang diriwayatkan terhindar dari illat
yang merusak (qadihah)
a.
Hadis hasan dibagi menjadi dua
yaitu:
a.
hasan li dzatihi
b. hasan li ghairi
b.
Hadis hasan sebagaimana kedudukan
hadis shahih, meskipun derajatnya dibawah hadis shahih, adalah dapat dijadikan
sebagai hujjah dalam penetapan hukum maupun dalam beramal
c.
Kitab-kitab Yang Memuat Hadis Hasan
a.
Sunan at-Tirmidzy
b.
Sunan Abu Daud
c.
Sunan ad-Dar Quthny
3. Hadis Dhaif
a. Hadis dhaif adalah
“hadis yang didalamnya tidak didapati syarat hadis shahih dan tidak pula
didapati syarat hadis hasan
b. ditinjau dari segi
sebab-sebab kedhaifannya, maka dapat dibagi kepada dua bahagian:
1.
Dhaif disebabkan karena tidak memenuhi
syarat bersambungnya sanad, yang tergolong didalamnya antara lain:
a.
Mu’allaq
b.
Mursal
c.
Munqathi'
d.
Mu'dhal
e.
Mudallas
2.
Dhaif karena terdapat cacat pada
perawinya, yang tergolong didalamnya antara lain:
a.
Maudhu'
g. Mudhtharab
b.
Munkar
h. Mudarraj
c.
Majhul
i. mu'allal
d.
Matruk
j. Musalsal
e.
Mubham
k. Mukhtalith
f.
Syadz
l. mudha'af
c. Terjadi perbedaan pendapat
diantara para ulama mengenai pengamalan hadis dhaif, mengenai hal ini ada tiga
pendapat:
1)
Hadis dhaif tidak bisa diamalkan
secara mutlak, baik mengenai fadhail a’mal maupun ahkam.
2)
Hadis dhaif bisa digunakan secara
mutlak, hadis dhaif lebih kuat dari ra’yu perorangan
3) Sebagian ulama berpendapat bahwa Hadis dhaif bisa digunakan
dalam masalah fadhail mawa’iz atau yang sejenis bila memenuhi beberapa syarat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar